Pencinta Burung Indonesia! Budidaya burung perkutut sebagai lahan bisnis menjanjikan

Pencinta Burung Indonesia! Budidaya burung perkutut sebagai lahan bisnis menjanjikan - Hallo sahabat Pencinta Burung Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pencinta Burung Indonesia! Budidaya burung perkutut sebagai lahan bisnis menjanjikan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel PERKUTUT, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pencinta Burung Indonesia! Budidaya burung perkutut sebagai lahan bisnis menjanjikan
link : Pencinta Burung Indonesia! Budidaya burung perkutut sebagai lahan bisnis menjanjikan

Baca juga


Pencinta Burung Indonesia! Budidaya burung perkutut sebagai lahan bisnis menjanjikan

Prospek budidaya burung perkutut memang cukup menguntungkan jika kita lihat induk perkutut yang memiliki reproduksi yang lebih unggul jika kita bandingkan dengan jenis burung perkutut lainya.Induk perkutut,pertahun mampu bertelur sebanyak 24 kali.intinya Dalam satu bulan,perkutut mampu menghasilkan anak hingga 3 ekor.. 
Budidaya Burung Perkutut Sebagai Lahan Bisnis
Keuntungan bagi penangkar perkutut lomba adalah dapat mengikutkan perkututnya ke kontes burung berkicau. Jikalau perkutut dari si penangkar berkualitas baik, dan diprediksi kemungkinan besar memenangkan kontes tersebut maka nama penangkar yang punya perkutut tersebut bisa disanjung oleh para penangkar perkutut lainnya. 
Akan tetapi, harga perkutut lomba yang tergolong ke dalam kategori mahal ini menjadi kendala bagi beberapa penangkar pemula yang ingin sekali mengikuti kontes burung berkicau.
Bagi para penangkar yang baru masuk ke dunia perkutut, harga perkutut yang khusus untuk mengikuti lomba memang sangat mahal.
Akan tetapi, bagi penangkar yang sudah lama terjun ke dunia perkutut harga perkutut lomba tidak terlalu mahal dan juga tidak terlalu murah. 
Apa yang membuat harga perkutut menjadi mahal? Itu karena modal awal membeli perkutut indukan ini memang sangat mahal, itupun jika penangkar menginginkan indukan perkutut dari keturunan yang memang sudah banyak sekali memenangkan kontes burung berkicau. Indukan yang sudah banyak memenangkan kontes burung berkicau memang harganya sangat mahal. 
Mengapa indukan yang memenangkan banyak kontes harganya mahal? Itu karena, indukan yang memenangkan beberapa kontes dan indukan tersebut dikawinkan pula maka akan menghasilkan anakan yang berkualitas pula. Itulah yang membuat indukan perkutut hargnya mahal.
Jika penangkar ingin membeli calon indukan perkutut, maka penangkar bisa membelinya di pasar burung ataupun di para penangkar yang khusus memelihara perkutut yang berkualitas tinggi. Harga indukan perkutut di pasaran saat ini sekitaran 80 juta rupiah. 
Biasanya, yang memelihara perkutut yang harganya sangat tinggi ini adalah orang kalangan ke atas saja. Untuk kalangan menengah, biasanya memelihara perkutut yang harganya di bawah perkutut berkualitas tinggi ini.
Akan tetapi, jika anakan dari indukan yang berkualitas tinggi ini sudah bisa berkicau dan sudah pernah memenangkan kontes beberapa kali saja, harganya akan menjadi delapan kali lipat dari induknya tadi.
Jadi, merawat anakan perkutut dari indukan yang berkualitas memanglah tidak sia-sia, bahkan penangkar bisa mendapatkan untuk berlipat-lipat dari modal utama yang dikeluarkan oleh penangkar.



Demikianlah Artikel Pencinta Burung Indonesia! Budidaya burung perkutut sebagai lahan bisnis menjanjikan

Sekianlah artikel Pencinta Burung Indonesia! Budidaya burung perkutut sebagai lahan bisnis menjanjikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pencinta Burung Indonesia! Budidaya burung perkutut sebagai lahan bisnis menjanjikan dengan alamat link https://pencintaburungid.blogspot.com/2016/10/pencinta-burung-indonesia-budidaya.html

0 Response to "Pencinta Burung Indonesia! Budidaya burung perkutut sebagai lahan bisnis menjanjikan"

Posting Komentar